STUDY
BUDAYA
SMPN
1 NGAWEN JAKARTA-BANDUNG
29
JUNI s.d. 2 JULI 2013
KELOMPOK 4:-DANANGJAYA YUDHA WAHYU
PRATAMA(06)
-DANANG SETYO NUGROHO(05)
-RIAN ANDRI SUSILO
-VIVIN CAHYANINGSIH
-SONIA MELINDAWATI
-WISNU MEGANTORO HANDOKO
DISUSUN DAN DITULIS OLEH:
DANANGJAYA YUDHA WAHYU
PRATAMA
DAFTAR
ISI
- DAFTAR ISI...................................................................................................................i
- KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
BAB
I PENDAHULLUAN
- LATAR BELAKANG.......................................................................................................3
- TUJUAN KARYAWISATA..............................................................................................3
- METODE DAN TEKNIK................................................................................................3
- PERJALANAN STUDY BUDAYA KE JAKARTA BANDUNG.........................................3
BAB
II PEMBAHASAN
- SELAYANG PANDANG KOTA JAKARTA.....................................................................4
- OBJEK WISATA YANG DIKUNJUNGI..........................................................................5
BAB
III PENUTUP
- KESIMPULAN...............................................................................................................12
- SARAN..........................................................................................................................12
i
SMP
NEGERI 1 NGAWEN
1.KATA
PENGANTAR.
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa . Karena atas
karunianya dan petunjuknya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan laporan study budaya ini .
Karya
tulis ini disusun sebagai sarana pembelajaran dalam pemahaman entang
objek wisata yang telah dikunjungi selama kami melakukan study budaya
yang bertempat di jakarta bandung.
Dalam
penyusunan karya tulis ini , penulis banyak mendapat bimbingan ,
bantuan ,dan dorongan dari berbagai pihak maka pada kesempatan kali
ini dengan penuh rasa hormat kami mengucapkan terimakasih
kepada:
- orang tua kami yang telah mempersetujui dan memperolehkan saya mengikuti study
budaya.
- bapak achmad jamil, M.Pd. Selaku kepala sekolah smp 1 ngawen yang sudah mengijinkan saya dan teman -teman unyuk melakukan study budaya.
- bapak ibuguru pendamping yang telah mendampingi saya dan teman-teman dari berangkat hingga pulang dengan selamat.
- Teman-teman yang dulunya kelas VIIID tapi sekarang sudah kelas IXD khususnya kelompok 4 yang telah sedikit membantu saya dalam menyelesaikan tugas ini.
Akhir
kata tak ada gading yang tak retak .maka keritik dan saran yang
bersifat menyempurnakan laporan ini dari bapak-ibu guru akan kami
terima
ngawen,....juli
2013
penulis serta penyusun
Danangjaya
yudha wahyu pratama
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.Latar
belakang.
Untuk
memenuhi tugas yang diberikan panitia study budaya SMP N 1 NGAWEN.
2.Tujuan
study budaya
Adapun
tujuan saya menulis laporan ini untuk mengembangkan daya kreatifitas
siswa
3.Metode
dan teknik
Cara
membuat laporan ini dengan cara setiap orang dalam kelompok saya
menyebar dan mencari informasi/data sebanyak banyaknya dengan cara
bertanya pada pemandu/membaca keterangan.
4.
Perjalanan study budaya ke jakarta bandung
siswa
siswi yang akan mengikuti study budaya diwajibkan datang pukul 11.00
di smp 1 ngawen guna mendapat pengarahan dari bapak ibu pendamping
dan melaksanakan sholat dzuhur. Dan baru pukul 12.30 diberangkatkan
dari smp1 ngawen dengan menggunakan bus harta sanjaya yang berjumlah
4 buah.
Minggu
,30 juni pukul 04.00 tiba di jakarta (penginapan graha wisata) untuk
sholat subuh ,istirahatdan makan .
Pada
pukul 07.00 kami menuju PPIPTEK dilanjutkan pukul 14.00 ke monas
setelah itu pada pukul 16.00 kami menuju ancol pukul 119.00 kembali
ke penginapan
senin,1
juli 2013 pada pukul 06.00 kami menuju bandung pada pukul 10.30 kami
tiba di bandung tepatnya di musium geologi pada ukul 12.30 kami
menuju ciater pukul 16.00 menuju cibaduyut.setelah puas berbelanja
oleh oleh kami melanjutkan perjalanan menuju smpn 1 ngawen
3
BAB
II PEMBAHASAN
1.Selayang-pandang
kota Jakarta
Jakarta
adalah Ibukota negara kita, Republik Indonesia. Jakarta bukan lagi
kota metropolitan
tetapi sudah menjadi kota megapolitan.
Yang
menjadi sinar cerah bagi mereka yang memandang dari kejauhan, tapi
terkesan kamuflase atas segala kecerahan yang ditawarkan oleh cahaya
itu. Itu jakarta. Kota penuh cahaya tapi gelap didalamnya. Bisa kita
lihat perkembangannya dari waktu ke waktu jakarta semakin ‘megah’
tetapi dibalik itu semua Jakarta memiliki masalah yang kompleks dan
kronis, yang telah mendesak dan harus segera ditangani, memang tidak
bisa dalam waktu sebulan-dua bulan atau setahun-dua tahun. Butuh ke
progressive-an atau –bahasa Antonio Gramsci, “Creative
Destraction”.
setidaknya harus juga dipelopori oleh para kaum-kaum birokrat yang,
nota bene, baru saja terpilih Joko Widodo dan Basuki Tjahya Purnama.
Dan peran aktif oleh-oleh masyarakat juga kaum-kaum terdidik,
intelektual.
Mengingat ke-kompleks-an
permasalahan Jakarta.
Ada ungkapan mengelitik
tentang Jakarta, yakni ; “Ibukota lebih kejam daripada ibu tiri.”
Apakah demikian ? Jakarta memang kota yang penuh dengan problematika
sosial juga kehidupankesenjangan sosial, pengangguran, kriminalitas,
banjir, kemacetan, lahan hijau yang kurang, dan permasalahan sosial
juga politik-ekonomi yang mengandrungi Jakarta, juga kota-kota besar
lainnya.
Jakarta adalah cerita
yang tak pernah dan tak kunjung usai. Dari masa Batavia, Jacatra,
Sunda Kelapa, Jayakarta dan sampai Jakarta, ini adalah gerak dan
periodisasi sang kota persinggahan kini.
Ketika kita membicarakan
Jakarta apakah yang ada dalam benak kita ? kemegahan gedung-gedung
pencakar-langit ? (bukan) Kota yang macet ? kota yang penuh dengan
segala aktivitas dari ayam berkokok sampai matahari tenggelam di
peraduan ?
Ya jakarta memang kota
yang tidak pernah tidur.
Dan kita pun takkan
tertidur dengan segala permasalahan sosial yang mengelilinginya.
4
2. Objek wisata yang
dikunjungi
a.PP-IPTEK
( Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi )
PP-IPTEK merupakan sarana pembelajaran
luar sekolah untuk menumbuh-kembangkan budaya ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek) di masyarakat untuk segala generasi secara MUDAH,
MENGHIBUR, BERKESAN dan KREATIF; melalui berbagai program dan
peragaan interaktif yang dapat disentuh dan mainkan.
SejarahPP-IPTEK
Pada tahun 1984 gagasan pendirian science centre di Indonesia diprakasai oleh Menristek, Prof. Dr. B.J. Habibie, dengan dibentuknya Panitia Kerja dengan SK Menistek No.15/M/Kp/IX/1984 untuk melakukan studi banding, pengkajian konsepsi dasar pembangunan, tema peragaan, system pengelolaan, serta bentuk arsitekturnya. Dibentuk Supporting Committee tahun 1987 untuk melakukan sosialisasi science centre kepada masyarakat melalui penyelenggaraan pameran fisiska dan matematika di Gedung Pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Fuad Hasan.
Pada tahun 1984 gagasan pendirian science centre di Indonesia diprakasai oleh Menristek, Prof. Dr. B.J. Habibie, dengan dibentuknya Panitia Kerja dengan SK Menistek No.15/M/Kp/IX/1984 untuk melakukan studi banding, pengkajian konsepsi dasar pembangunan, tema peragaan, system pengelolaan, serta bentuk arsitekturnya. Dibentuk Supporting Committee tahun 1987 untuk melakukan sosialisasi science centre kepada masyarakat melalui penyelenggaraan pameran fisiska dan matematika di Gedung Pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Fuad Hasan.
Pada tahun 1988-1990 dikembangkan 20 peragaan interaktif bidang IPA
di Anjungan Istana Anak-Anak TMII, sebagai hasil kerjasama dengan
Fakultas Pendidikan Matematika & IPA, IKIP Jakarta. Tujuannya
untuk pengenalan dan studi penjajakan animo masyarakat, ternyata
kesan pengunjung sangat positif dan para remaja dapat mengenal iptek
dengan lebih mudah dan nyata.
Konsep
awal perencanaan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(PP-IPTEK) dibantu oleh US Agency for International Development dan
Asia Foundation. Sesuai dengan konsep awal tersebut, Master Plan
PP-IPTEK dikembangkan oleh Tim Kementerian Ristek, PT Tripanoto Sri
Konsultan, Tim dari Musee de La Villete dan Sopha Development dari
Perancis.
Pada tanggal 20 April 1991, PP-IPTEK diresmikan oleh Presiden Soeharto di gedung Terminal B Skylift-TMII seluas 1.000 m2. Alat peraga merupakan sumbangan dari industri strategis, IBM, serta sebagian dibuat secara in-house dengan bantuan KIM-LIPI,LUK BPPT, dan BATAN.
PP-IPTEK menempati gedung permanen pada tanggal 10 November 1995, yang berlokasi di poros utama kompleks TMII menghadap Plaza Perdamaian Monumen KTT Non-Blok. Filosofi konsep desain bangunannya futuristic, menjelajah tanpa batas, dengan luas bangunan 24.000 m2 dan luas area 42.300 m2. Sejak saat itu tersedia sarana pembelajaran iptek yang memberi kesempatan kepada pengunjung untuk melihat dan mempelajari rahasia dan gejala alam yang diperagakan, mempelajari dengan menggunakan indera pendengar,
Pada tanggal 20 April 1991, PP-IPTEK diresmikan oleh Presiden Soeharto di gedung Terminal B Skylift-TMII seluas 1.000 m2. Alat peraga merupakan sumbangan dari industri strategis, IBM, serta sebagian dibuat secara in-house dengan bantuan KIM-LIPI,LUK BPPT, dan BATAN.
PP-IPTEK menempati gedung permanen pada tanggal 10 November 1995, yang berlokasi di poros utama kompleks TMII menghadap Plaza Perdamaian Monumen KTT Non-Blok. Filosofi konsep desain bangunannya futuristic, menjelajah tanpa batas, dengan luas bangunan 24.000 m2 dan luas area 42.300 m2. Sejak saat itu tersedia sarana pembelajaran iptek yang memberi kesempatan kepada pengunjung untuk melihat dan mempelajari rahasia dan gejala alam yang diperagakan, mempelajari dengan menggunakan indera pendengar,
5
pencium,
dan peraba melalui manipulasi, operasi dan eksperimen. Melalui
peragaan dan program, pengunjung diberi kesempatan untuk menjajagi
fenomena dan khasanah iptek
secara
mandiri, kelompok, dan keluarga, agar memberi inspirasi dalam
meningkatkan daya kretivitas dan inovasi.
b.Istana
negara
Istana Negara dibangun tahun 1796 untuk kediaman pribadi seorang
warga negara Belanda J.A van Braam. Pada tahun 1816 bangunan ini
diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda dan digunakan sebagai
pusat kegiatan pemerintahan serta kediaman para Gubernur Jendral
Belanda. Karenanya pada masa itu istana ini disebut juga sebagai
Hotel Gubernur Jendral.Pada mulanya bangunan yang berarsitektur gaya Yunani kuno itu bertingkat dua, namun pada tahun 1848 bagian atasnya dibongkar, dan bagian depan lantai bawah dibuat lebih besar untuk memberi kesan lebih resmi. Bentuk bangunan hasil perubahan 1848 inilah yang bertahan sampai sekarang, tanpa perubahan yang berarti. Luas bangunan ini lebih kurang 3.375 meter persegi.
Sesuai dengan fungsi istana ini, pajangan serta hiasannya cenderung memberi suasana sangat resmi. Bahkan kharismatik. Ada dua buah cermin besar peninggalan pemerintah Belanda, disamping hiasan dinding karya pelukis - pelukis besar, seperti Basoeki Abdoellah.
Banyak peristiwa penting yang terjadi di Istana Negara. Diantaranya ialah ketika Jendral de Kock menguraikan rencananya kepada Gubernur Jendral Baron van der Capellen untuk menindas pemberontakan Pangeran Diponegoro dan merumuskan strateginya dalam menghadapi Tuanku Imam Bonjol. Juga saat Gubernur Jendral Johannes van de Bosch menetapkan sistem tanam paksa atau cultuur stelsel. Setelah kemerdekaan, tanggal 25 Maret 1947, di gedung ini terjadi penandatanganan naskah persetujuan Linggarjati. Pihak Indonesia diwakili oleh Sutan Sjahrir dan pihak Belanda oleh Dr. Van Mook.
Istana Negara berfungsi sebagai pusat kegiatan pemerintahan negara, diantaranya menjadi tempat penyelenggaraan acara - acara yang bersifat kenegaraan, seperti pelantikan pejabat - pejabat tinggi negara, pembukaan musyawarah, dan rapat kerja nasional, pembukaan kongres bersifat nasional dan internasioal, dan tempat jamuan kenegaraan.
Sejak masa pemerintahan Belanda dan Jepang sampai masa pemerintahan Republik Indonesia, sudah lebih kurang 20 kepala pemerintahan dan kepala negara yang menggunakan Istana Negara sebagai kediaman resmi dan pusat kegiatan pemerintahan Negara.
6
c.Monumen
nasional (MONAS)
Monumen
Nasional yang terletak di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dibangun
pada dekade 1920an.
Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961, dan diresmikan 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto.
Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Tugu Monas yang menjulang tinggi dan melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.
Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur.
Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961, dan diresmikan 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto.
Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Tugu Monas yang menjulang tinggi dan melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.
Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur.
==Konstruksi dan Pameran==
Bentuk Tugu peringatan yang satu ini sangat unik. Sebuah batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni simbol kesuburan ini tingginya 132 meter.Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 Kilogram. Lidah api atau obor ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan.
7
Dari pelataran puncak,
17 m lagi ke atas, terdapat lidah api, terbuat dari perunggu seberat
14,5 ton dan berdiameter 6 m, terdiri dari 77 bagian yang
disatukan.Pelataran puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang berarti melambangkan Bangsa Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut sepanjang masa. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 m dan ruang museum sejarah 8 m. Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45x45 m, merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI (17-8-1945).
Pengunjung kawasan Monas, yang akan menaiki pelataran tugu puncak Monas atau museum, dapat melalui pintu masuk di seputar plaza taman Medan Merdeka, di bagian utara Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kudanya, terbuat dari perunggu seberat 8 ton.
Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh Konsulat Jendral Honores, Dr Mario Bross di Indonesia. Melalui terowongan yang berada 3 m di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung ke tugu puncak Monas yang berpagar "Bambu Kuning".
Landasan dasar Monas setinggi 3 m, di bawahnya terdapat ruang museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80x80 m, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang.
Pada keempat sisi ruangan terdapat 12 jendela peragaan yang mengabdikan peristiwa sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia. Keseluruhan dinding, tiang dan lantai berlapis marmer. Selain itu, ruang kemerdekaan berbentuk amphitheater yang terletak di dalam cawan tugu Monas, menggambarkan atribut peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kemerdekaan RI, bendera merah putih dan lambang negara dan pintu gapura yang bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Di
dalam bangunan Monumen Nasional ini juga terdapat museum dan aula
untuk bermeditasi. Para pengunjung dapat naik hingga ke atas dengan
menggunakan elevator. Dari atau Monumen Nasional dapat dilihat kota
Jakarta dari puncak monumen. Monumen dan museum ini dibuka setiap
hari, mulai pukul 09.00 - 16.00 Waktu Indonesia Barat.
8
==Ringkasan==
Seluruh isi monas tingginya 132 m. Lidah api di atasnya tingginya 14 m, lantai 3 di monas tingginya 115 m diatas permukaan tanah. Di dalam monas terdapat 51 diorama. Diorama adalah bahasa Sangsekerta yang berarti dio: dalam, rama: gambar. Jadi, diorama berarti gambar di dalam. Biaya pembangunan monas adalah 7 Miliar rupiah dan blia di jual, lidah apinya, bisa mencapai 14 juta rupiah. Monas sampai saat ini belum di resmikan tetapi dibuka untuk umum pada 12 Juni 1975 oleh Gubernur DKI Jakarta : Ali Sadikin.
Seluruh isi monas tingginya 132 m. Lidah api di atasnya tingginya 14 m, lantai 3 di monas tingginya 115 m diatas permukaan tanah. Di dalam monas terdapat 51 diorama. Diorama adalah bahasa Sangsekerta yang berarti dio: dalam, rama: gambar. Jadi, diorama berarti gambar di dalam. Biaya pembangunan monas adalah 7 Miliar rupiah dan blia di jual, lidah apinya, bisa mencapai 14 juta rupiah. Monas sampai saat ini belum di resmikan tetapi dibuka untuk umum pada 12 Juni 1975 oleh Gubernur DKI Jakarta : Ali Sadikin.
d.Museum
Geologi.
disana
terdapat banyak benda purba dan tulang – tulang dinasaorus.
Museum
Geologi didirikan pada tanggal 16
Mei
1928.
Museum ini telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA
(Japan
International Cooperation Agency).
Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan
diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati
Soekarnoputri
pada tanggal 23
Agustus
2000.
Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah
perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam
Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang
berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan
selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.
Fungsi
Museum Geologi :
- Tempat pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi dan usaha pelestariannya.
- Tempat orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan. Dimana Museum Geologi sebagai pusat informasi ilmu kebumian yang menggambarkan keadaan geologi bumi Indonesia dalam bentuk kumpulan peraga.
Lantai I
Terbagi
menjadi 3 ruang utama :
ü
Ruang
orientasi di bagian tengah
berisi peta geografi
Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan
geologi dan museum dalam bentuk animasi, bilik pelayanan informasi
museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian.
ü
Ruang
Sayap Barat .
Ruang
Sayap Barat, dikenal sebagai Ruang Geologi Indonesia, yang terdiri
dari beberapa bilik yang menyajikan informasi tentang :
9
·
Hipotesis
terjadinya bumi di dalam sistem tata surya.
·
Tatanan
tektonik regional yang membentuk geologi Indonesia; diujudkan dalam
bentuk maket model gerakan lempeng-lempeng kulit bumi aktif
·
Keadaan
geologi sumatera,Jawa, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara serta Irian
Jaya
·
Fosil fosil
serta sejarah manusia menurut evolusi Darwin juga terdapat di sini
ü
Ruang
Sayap Timur.
Ruang
Sayap Timur Ruangan yang mengambarkan sejarah pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup, dari primitif hingga modern, yang
mendiami planet bumi ini dikenal sebagai ruang sejarah kehidupan.
Panel-panel gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan
informasi tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4,5 miliar
tahun lalu, dimana makhluk hidup yang paling primitiv pun belum
ditemukan. Beberapa miliar tahun sesudahnya.
Lantai II
Terbagi
menjadi 3 ruangan utama:
ü
Ruang
barat.
Dipakai
oleh staf museum
ü
Ruang
tengah .
Berisi maket pertambangan
emas terbesar di dunia, yang terletak di Pegunungan Tengan Irian
Jaya. Tambang terbuka Gransberg yang mempunyai cadangan sekitar 1,186
miliar ton; dengan kandungan tembaga 1,02%, emas 1,19 gram/ton dan
perak 3 gram/ton. Gabungan beberapa tambang terbuka dan tambang
bawahtanah aktif di sekitarnya memberikan cadangan bijih sebanyak 2,5
miliar ton. Bekas Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah tenggara
Grasberg yang ditutup pada tahun 1988 merupakan situs geologi dan
tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan menjadi objek
geowisata yang menarik. Beberapa contoh batuan asal Irian Jaya
(Papua) tertata dan terpamer dalam lemari kaca di sekitar maket.
Miniatur menara pemboran minyak dan gas bumi juga diperagakan di
sini.
ü
Ruang
timur.
Ruang
Tengah Ruang Timur Terbagi menjadi 7 ruangan kecil, yang kesemuanya
memberikan informasi tentang aspek positif dan negatif tataan geologi
bagi kehidupan manusia, khususnya di Indonesia.
10
e.Pemandian
Air Panas Ciater
Sari
Ater adalah wisata pemandian air panas, di tempat ini terdapat
kali-kali kecil buatan yang sengaja di aliri air panas yang tercampur
belerang. Kawasan ini berguna bagi kita yang memiliki penyakit kulit
dan ingin menyembuhkan penyakit kulit kita. Kawasannya cukup bagus
dan terawat. Bagi yang akan menginap di sini juga tersedia hotel yang
cukup bagus (Sari Ater Resort & SPA ). Ada juga
penginapan-penginapan yang disediakan penduduk sekitar dengan harga
yang lebih murah.
Ada
banyak sekali kolam-kolam air panas yang bisa kita pakai untuk
sekedar merendam kaki atau bahkan mandi, selain bermain air kita juga
dapat melihat pemandangan pegunungan dari tempat beristirahat yang
disewakan. Sangat menarik jika kita mengajak anak-anak berwisata ke
tempat ini. Ada juga fasilitas bermain untuk anak-anak seperti
ayunan, jungkat-jungkit, dan sepeda air. Di tempat ini kita juga
dapat melakukan go-kart, flying fox, APV, dan berbagai permainan
menarik lainnya, ada pula rumah hantu untuk kita yang ingin bermain
di area gelap.
f.Pusat
perbalnjaan cibaduyut
Pusat perbelanjaan
oleh-oleh di bandung adalah di sini cibaduyut, di cibaduyut banyak
terjual baju, sepatu, dan oleh-oleh makanan lainnya, cibaduyut adalah
pasar penjualan sepatu terkenal di bandung , cibaduyut adalah salah
satu pasar sepatu terpanjang di dunia, di mana lokasi tersebut
merupakan sentra penjualan sepatu hasil kreasi para pengrajin
yang ilmu pembuatannya didapat secara turun menurun. Pada tahun 1989
pemerintah RI, meresmikan cibaduyut sebagai daerah tujuan wisata.
11
BAB III PENUTUP
I.
KESIMPULAN
Dengan mengucapkan
puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi karunia
yang sangat besar sehingga aku dan teman-teman kelas 8 bisa melihat
semua dan dapat berkunjung ke tempat wisata di Jakarta dan Bandung.
Sehingga aku bisa menulis karya wisata ini dengan baik.
Adapun kesimpulan
penulis melaporkan karya tulis ini adalah :
1.
Kami
selaku penulis sangat senang, karena disetiap tempat yang penulis
kunjungi mempunyai kelebihan dan keistimewaan tersendiri.
2.
Penulis
dapat berekreasi dengan senang dan berekreasi ternyata sangat penting
dalam menambah wawasan serta pengetahuan yang besar bagi kita dengan
cara bermain.
3.
Di
tanah air ini banyak bermacam-macam objek wisata yang bisa kita
kunjungi sebagai sarana bermain dan belajar
II.
SARAN
Sebagai warga Negara
Indonesia harus mengenang para pahlawan karena tanpa jasa mereka kita
tidak dapat merasakan kenikmatan yang kita rasakan sekarang. Oleh
karena itu, dengan indahnya alam di seluruh Indonesia, sebagai
pewaris bangsa para pahlawan yang telah memperjuangkan keindahan
tanah air ini maka kita jangan merusaknya.
12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar